About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

jejak tapak yang tampak

Rabu, 01 Desember 2010

Toilet tale


Kejadian hari ini di toilet kantor. Bermula saat saya pengen pipis dan tentu saja menuju toilet. Sebagai gambaran, toilet di gedung kantor saya tepatnya lantai saya itu adalah toilet yang bisa digunakan tidak hanya oleh staff sini, tapi juga oleh pengunjung yang bukan orang gedung sini, tapi sudah punya kartu id VISITOR buat melewati scanner gates. Nah, toilet perempuan di lantai ini entah kenapa WC-nya cuma satu. Jadi begitu masuk toilet, kita akan nemuin jajaran wastaferl, dan satu bilik WC sahajah.

Nah, waktu saya masuk toilet, di depan jajaran wastafel kebetulan di dalem lagi ada Nelly, salah satu temen kantor yang juga lagi ngantri.

Saya : Udah ke toiletnya, Nel?
Nelly: belom..
Lalu kami ngobrol ke sana-sini ngomongin orang. bababahahahha
Lama-lama kok dipikir-pikir lama amat yah orang yang di dalem bilik WC. Abis itu si Nelly nyeletuk, "duh, sakit perut nih gue"

Spontan saya histeris, panik, jungkir-balik dan gelisah *oh, lebay. enggak. enggak gitu kejadiannya. saya cuma bilang, 'yah Nel, jangan boker di sini plis..abis lo pake kan WCnya gue pake. Di lantai tiga aja gih..."
Lalu keajaiban terjadi.
hidung kami menangkap aroma-aroma jengkol, pete, dan sejenis itulah menyeruak entah dari mana.

Nelly : kok bau yah?
Saya : eh, iya iya...bau warteg gini ya...

Abis itu terdengar suara flush kenceng dari dalem WC.
Saya dan Nelly berpandang-pandangan. Saya memandang Nelly, Nelly memandang Saya. Alis berkerut, mulut merengut, hidung ditutup.

Nelly bersabda, "Lo duluan deh ke WCnya."

Sementara itu nggak lama, seorang ibu-ibu keluar dari WC terkutuk itu. Si ibu itu nyamperin wastafel dan bilang, "iya yah, bau yah! Tadi tuh pasti orang sebelumnya yang pake!"
setelah cuci tangan, si ibu keluar dari WC.

Nelly sama saya masih pandang-pandangan. Dikasih lagu india dikit pasti joget nih kita berdua.
Nelly : Boong abis tuh..alibi tu ibu-ibu...tadi gue masuk belum bau. Sana gih lo duluan.

Dengan berat hati saya masuk ke WC itu. tapi urung pipis karena males mendaratkan pantat di WC bekas boker orang. Saat itu memang niat saya ada dua : pipis dan benerin tali...ya tali itu lah...copot sebelah soalnya.
Kenapa bisa copot jangan tanya. Saya juga ga ngerti. Longgar kali.. (ah yeee brarti kurusan :p)

yaudah lah...
intinya, moral ceritanya adalah...buanglah air pada tempatnya. TANPA BIKIN ORANG MENDERITA.

0 komentar: