About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

jejak tapak yang tampak

Senin, 25 Juli 2011

salaman

Kapan terakhir kita bertemu? Setahun lalu? Satu semester lalu? Sebulan lalu? Seminggu yang lalu? Atau cukup lama untuk kita sebut saja itu sebagai masa yang lalu?

Lupa.

Mungkin sebenarnya bukan sekali-dua kali akhir-akhir ini kita berpapasan, tapi sepertinya radar kita sedang tak jalan. Aku tak bisa menemukanmu meski kita hanya berjarak beberapa jengkal saja, pun dengan kamu, yang juga sebaliknya.



Well, jadi…ketika akhirnya kuputuskan untuk mencari (dan ketemu juga), tentu saja yang pantas ditanya seperti layak pada umumnya adalah : bagaimana kabarmu? Baik?

Apa? Busuk diserang buluk?



Ya ampun, kasihan. Maaf ya…sebut saja alibiku begini :



“life happens, shit happens. And you, my precious things—were thrown away by the cruel time.“



Aku sendiri tidak tahu kenapa bisa begitu. Ya sudahlah, boleh kita maaf-maafan sebelum Ramadhan? Lagipula di luar bulan sedang terang. Sepertinya kita bisa mulai berbincang. Tidak baik bermusuhan terlalu lama. Semoga kita masih bisa berteman. Atau bersahabat kembali, mungkin? Jika kamu mengizinkan.





*obrolan dengan sebuah buku tulis kesayangan yang sudah jarang dipegang dan pulpen gratisan yang enakeun pisan*