saya merasa tak pernah ikut lomba, tapi sebuah amplop dengan kop bertuliskan : HASIL PENILAIAN baru saja tiba diantar tukang Pos membuat saya terkejut. Pak pos yang mengantarkan pun tak tahu siapa pengirimnya.
Saat saya tanya, dia hanya menjawab dengan malas-malasan, "Sudahlah, mas...nggak usah banyak tanya. Tanda tangani saja tanda terimanya, lalu buka amplop itu di rumah Anda. Saya banyak kerjaan."
Dan saya menuruti bapak Pos yang tak bersahabat itu. Ah, mungkin dia terlalu lelah, bukan tak mau peduli pada urusan saya. Mungkin dia justru ingin memberikan kebebasan pada saya, dan tak mengintervensi pikiran saya dengan pikiran dia tentang surat yang baru saja tiba itu.
Intinya, Pak Pos bukan tak punya hati, hanya saja membebaskan saya berspekulasi.
Dengan tak sabar saya buka amplop itu tanpa menggiringnya ke dalam rumah.
di dalamnya tertera jelas sebuah kalimat dengan huruf yang dicetak kapital dan tebal :
HASIL PENILAIAN :
ANDA EGOIS, APATIS DAN OPORTUNIS.
tak ada tanda tangan di ujung surat, tak ada kop berisi alamat di kepala surat.
Hanya satu kalimat pendek dengan deretan kata yang membuat mata saya tak berhenti berair setidaknya selama jarum panjang detik beredar kembali ke tempatnya.
Setelah tersusut semua air yang mengalir, saya kembali menapak bumi.
Berpikir dengan kepala dan hati yang terbuka seperti burung yang mengepak sayap di atas sana.
Lalu tersenyum, sekali lagi membaca surat yang sudah basah di sana-sini.
Siapapun anda, saya berterima kasih, karena sudah memberikan penilaian pribadi tentang saya secara pribadi. Tidak menanam benih benci anda di kebun tetangga saya, sehingga tak perlu tetangga saya tahu-menahu.
Cukup anda dan saya yang tahu.
Saya suka gaya anda!
Belanja Hemat dengan Harga Teman
5 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar